Jakarta: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, mendukung peran aktif organisasi Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI), terutama dalam memberdayakan perempuan dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menurunkan stunting hingga tercapainya zero stunting pada tahun 2030.
“Saya berharap PPUMI sebagai organisasi perempuan dapat terus aktif dalam menyuarakan, mensosialisasikan, dan mempraktikkan upaya-upaya pencegahan stunting. Serta berperan aktif dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia demi mewujudkan Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045,” ujar Bintang, Kamis (2/11/2023).
Bintang menyatakan, sinergi dan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi langkah kunci dalam mempercepat pengentasan stunting di Indonesia.
KemenPPPA telah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan program untuk mengatasi stunting seperti pendampingan melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), pencegahan perkawinan anak melalui Gerakan Bersama Pencegahan Perkawinan Anak (Geber PPA), dan pemberdayaan ekonomi perempuan.
“Permasalahan stunting tidak bisa diselesaikan sendiri tanpa adanya sinergi dan kolaborasi lintas sektor seperti yang dilakukan oleh PPUMI. PPUMI tidak hanya fokus pada pemberdayaan perempuan melalui pengembangan UMKM, tetapi juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam pencegahan stunting,” jelasnya.
Bintang menekankan bahwa pemerintah sangat serius dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stranas Stunting).
“Target penurunan prevalensi stunting di Indonesia selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu penghapusan segala bentuk kekurangan gizi pada tahun 2030,” Ucapnya.